harmony

harmony

Senin, 19 September 2011

andai ...

bagaimana hendak kau eja, jeda antara dua titik langkah, antara dua ayunan lengan, barangkali selebar kerjap mata
saat itu, sesaat yang tak terukur, milik sejuta kemungkinan, maka sepertinya saat buat kita diam, belajar mengeja, jeda

(andai kau mengerti...)

siantar, 17 september 2011

pamflet

ia masih senang duduk dibawah pohon itu, namun ia tak lagi membaca, tidak juga bercakap cakap, ia hanya duduk dengan sebutir apel, yang sibuk dimamahnya
"Aku bertemu eve semalam, ia menunjukan dan memberiku jalan pintas, aku sedang mengunyahnya"
kemarin, kulihat ia dibawah pohon itu sedang mendongeng tentang apel pada orang orang yang lewat, dan pagi ini kulihat banyak pamflet bertuliskan : 'dicari seorang eve dan sebutir apel'

siantar, 16 september 2011

tokoh dalam puisi

ia merasa sedikit bingung, tak beruntung barangkali, ketika membaca puisi seseorang, seakan tentang dirinya

--sepertinya kerinduan menyerupai sungai, memuara mendangkal dalam dekapan laut, pelabuhan tetap, bagi siapapun yang memilih menujunya--

ia merasa bingung, sepertinya tak beruntung, sebab ia tak mengenal sang pujangga yang mengenal dirinya begitu fasih, ia bosan menunggu hari untuk bisa menjadi diri sendiri, bukan sekedar tokoh dalam puisi, selalu tak bernama

siantar, 11 september 2011

bisakah kau menungguku di sini, selama aku menyelesaikan urusanku?

"memang begitu
meja meja itu selalu tersusun begitu"

dan pembicaraan begitu saja berlangsung
pada deretan meja
tanpa melintasi batas antar meja
dari masa ke masa
politik dengan P besar di meja no 4
ekonomi dengan e kecil di selasar tengah
dan pembicaraan kaum pekerja di meja tempatmu duduk
kursi kursi yang senantiasa hangat
diduduki mereka yang selalu enggan beranjak
cangkir cangkir setengah kosong
yang lain, mendingin terabaikan

"memang begitu
meja meja itu selalu tersusun begitu"

sungguh sebuah kantor besar
bagi para pemangkal

perempuan pecandu kopi
menyesap aroma kopi
yang menguar melintasi mejanya yang kosong
"aku pesan segelas teh hangat"
sebab tak ada percakapan
jadi tak perlu kopi

"memang begitu
meja meja itu selalu tersusun begitu"

baru kali ini
perempuan pecandu kopi
merasa sebagai imigran

siantar, 11 september 2011

splash

kilasan kilasan, sibuk menggali lubang kekosongan, menganga, dan waktu berderap maju, membuat kilasan baru, diatas kekosongan, baru

siantar, 8 september 2011

mimpi no 16

rupanya kau gagal mengerami hening, atau hening gagal mencermin dan memilih membilah serupa pedang bermata dua?
ah siapakah ia yang berbohong padamu tentang mimpi? ya, tak selamanya mimpi indah, bahkan ketika kau bermimpi melihat mimpi yang bukan milikmu
jadi ketika pagi datang mengusir mimpi semalam, ijinkan aku meranumkannya buatmu : ah, itu bukan mimpi

siantar, 7 september 2011

earl grey tea

dan aku tak mampu berpaling, maka kubiarkan anganku berarak, sebab siapa yang mampu menawarkan ilusi yang kau sajikan?
dan aku tak mampu berpaling, luruh

(buat penikmat earl grey tea :D)
siantar, 6 september 2011