harmony

harmony

Senin, 11 Oktober 2010

tua

1
Bermula dari suatu tempat, tentulah seperti itu, berakhirpun di suatu tempat. Apakah aku takut tua, barangkali karena aku tetap membenci film film horor, dan senyum wajah wajah yang ditempel di pohon dan dinding dinding sepanjang jalan lesehan langganan nasi kucing kita yang menjajakan diri untuk dipilih, duh, mereka cuma mengingatkanku bahwa aku sudah tua ternyata, harus memilih.
Andai saja aku seperti ranting, tak memedulikan tua atau muda, buah buah diujungnya meranum, tua dan meninggalkan dirinya, tapi ranting itu tetap muda sayang, apa karena ketakpedulian itukah?
Berawal dari suatu titik, ya sepertinya begitu, jadi sudah sejauh manakah kita? Seperti baru kemarin, ah itu masalahnya...

2
Samar samar aku teringat wangi bandrek, lampu jalan, genangan becek, obrolan tentang kemarin yang membuat kita terbahak bahak, aduh apakah setua itu hari berlalu?

3
Aku telah mencarinya di buku buku pintar sayang, entahlah, mereka tak merumuskan turunan cinta ketika tua

pati, 8 oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar