harmony

harmony

Rabu, 23 Februari 2011

akukah itu?

sepertinya sang pemahat itu tak menyadari,
pahatan yang menjadi masterpiecenya,
telah mencuri hasil pahatan pahatan sebelumnya,
dan menyimpannya dalam kotak sangkar di rongga dada,
konon kata si pemahat kelak, kotak itu bukan mainan,
bukan main main, namun pintar bermain dan bisa kau
sebut 'hati'. jadi ketika sang pemahat lengah, dikurungnya
apapun pahatan sebelumnya.
masterpiece sang pemahat, ternyata jatuh cinta pada sang
hati, lalu mulai diajaknya bermain sang hati, dibukanya kunci sangkar
dan dikeluarkannya satu satu isi kurungan
hari ini dikeluarkannya sepasang burung, lalu mulailah
sang masterpiece menari, bersiul dan bernyanyi dengan indah
(sepotong hati sangkar burung tersobek dan hancur)
hari itu dikeluarkannya sepotong ular, mulailah lapar
mendesis desis, dengan liur kelicikan menyerbu keluar
bersama sang ular dari sangkar hati
(sepotong hati sangkar ular tersobek dan hancur)
hari ini dan itu, satu satu penghuni sangkar hati keluar,
bersamaan dengannya potongan potongan hati yang menjadi
sangkar hancur
lalu suatu waktu, entah mengapa keluarlah dari dalam
hati itu singa yang mengaum aum, membabi buta,
menghancurkan apapun di depan mata sang masterpiece,
sebab semua tercium bagai mangsa, mangsa tumbal
kekosongan dadanya, karena sedang singa itu mengaum aum
potongan terakhir sangkar hatinya hancur, meninggalkan
luka menganga, kosong, hitam
ada hari ketika sang pemahat kembali, sekedar untuk
mengagumi hasil pahatannya yang terakhir, sang masterpiece,
dan ditengah kesunyian, yang ditemukannya hanyalah pahatan
terakhirnya itu telah menjadi bentuk yang tak dikenalinya:
dada berlubang,mata serupa ceruk kosong, mulut patah,
telinga tercabik, ah sungguh masterpiece yang gagal
maka mulai dihancurkannya pahatan terakhir itu kembali
menjadi debu

pati, 8 februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar