hujan yang tanggung
gigil berdesir meruam
ujung jemari yang tak patuh
hidangan yang tak terelak
: sebab terendapkan segala hal yang terbasuh,
dingin
pati, 1 februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
skip to main |
skip to sidebar
harmony
Facebook Badge
Laman
Mengenai Saya
Pengikut
Arsip Blog
-
▼
2011
(148)
-
▼
Februari
(27)
- kau, puisi, dan aku
- baginya, mimpi itu nyata
- perempuan berselendang kalut
- desah angin
- mata sunyi
- ketika kau bergegas
- when the skies are grey
- dan sepipun jatuh, paitua
- jika boleh
- pelangi, balon dan warna warni
- akukah itu?
- aku bersalut untukmu : selamat!
- kau, sedang kuingat
- kredo koyak
- benih hujan
- wangi
- pada suatu masa
- adakah yang terlewat?
- : dingin
- andai
- senjalah senja
- jaga
- tarian paijo dan painem
- ini surat ke sekian, paitua
- adalah
- musykil
- kupikir
-
▼
Februari
(27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar