harmony

harmony

Senin, 29 November 2010

dan malam semakin larut...

Tanpa sepengetahuannya, bulan tenggelam di cangkir kopi yang tengah diaduknya. Terpotong potong, terlarut
Sepotong bulan : dibenamkan wajahnya pada kenangan yang terbingkai pigura berdebu, kumandang tawa gaung yang tertinggal, menggemakan pedih yang tersilet rapi
Potongan kedua : "halo sayang, apa kabarmu? aku baik baik saja, menunggu bulan yang tak juga muncul, adakah dia ditempatmu? aku kehilangan dia seperti aku kehilanganmu"... (bib bib tekan bintang, pesan tersimpan)
Potongan ketiga : mengapa jalan selalu terlihat tak sama? wajah wajah yang hilang, bougenville merah tak lagi berbunga, dimana jembatan kayu yang dulu senantiasa kita lewati?
Potongan bulan terakhir remuk di dasar gelas, berserak diantara ampas kopi dan puntung yang kehilangan bara, dan kesadaran yang menjauh, dan sepi yang terkunyah, lumat

Pati, 23 november 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar