sebutir siwalan jatuh menggelinding
tergilas ban truk yang tak peka
hancur
berantakan
sepertinya dia hanya salah
memilih waktu meninggalkan sarang
apakah jenuh itu sebabnya?
dulu anakku merengek
siang malam bertanya
'seperti apa siwalan?
bagaimana siwalan?'
kubilang, makan saja cengkaleng nak
atau kelapa muda
dia tetap menjerit ingin siwalan
yang berubah menjadi keramat
hari ini anakku tersenyum
ada siwalan di jalan mama
seperti cengkaleng
seperti kelapa
ah, siwalan yang tak keramat
jatuh di waktu dan tempat yang salah
apakah karena jenuh itu?
pati, 14 oktober 2010
Senin, 29 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar