harmony

harmony

Senin, 29 November 2010

kenangan

Bagai singa lapar. Menunggu dengan setia, siaga hendak menerkammu dalam perangkapnya. Lalu kau terjebak, sunyi, dalam pesona yang menghisap habis hatimu. Warnamu menjadi warnanya. Biru kelabu, merah muda berseri, atau hitam kelam tak bertepi?
Pada jarak dua bola matamu, waktu terseret surut, beserta dengannya masa yang begitu entah, jauh. Sarat. Berbuah buah kerinduan, ranum.
Ah kenangan. Bergelantungan dengan tali kasat yang siap menjeratmu. Mengembara dalam genangan bola matamu. Berbual bual bagai mata air yang senantiasa pasang. Tersebab itukah betapa redam matamu?
Maka aku, di depan jarak kedua matamu, terhenyak, luluh.

Pati, 18 november 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar