harmony

harmony

Senin, 29 November 2010

ketika tiba tiba ingin sekali kueja namamu

Ingat baik baik rasa hangat itu sayangku. Setelah sesuatu meminjam dan menyembunyikannya sejenak. Seperti merapi yang memilih meratap setelah sekian lama memagma diam. Lalu mentari dan embun hanya ada di langit hati kita, tersisa dari sedikit kesadaran. Tak usah kita bangun tembok tembok ratapan dengan nama kita terukir paling atas, atau tiba tiba rajin melukis lembah gelap diantara gunung gunung yang mengulang kesalahan hari kemarin di langit batin.
Ah, sayang, barangkali ada saatnya kita harus mengingat kembali tanggal lahir dan warna warna yang membungkus diri kita dalam kehangatan, dan mulai mengejanya sekarang.
Sayangku, akan kueja namamu sedemikian, diantara setiap langkah yang kueja disetiap persimpangan dan tikungan, dan akan kuhafal baik baik rasa hangat itu.

pati, 13 november 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar