Tuan, pulanglah ke rumah, satu satunya kekasihmu yang setia
tak sungkankah kau umbar senyum tawamu, dan pulang dengan
bekal keluhmu? tak ada yang lebih setia dari rumahmu, Tuan
yang tetap diam ketika kau umbar cerita dongeng kilau rumah tetangga
atau kau lukis jendela jendela cemerlang rumah sebelah
rumahmu diam menunggu hujan menjernihkan dirinya
dalam diam, lewat mata jendelanya dilihatnya engkau, Tuan
menari nari melintasi rumput tetangga
bercengkrama dengan kupu kupu yang berulat d halaman rumahmu
rumahmu diam, Tuan
biarpun matahari dan kicau burung kau seret pergi menuju mata hasratmu
hanya dalam kilau yang meredup, dibisikannya namamu, Tuan
'ah engkau yang melipat segala sesuatu dibalik punggungmu
kutunggu kau dalam lelahmu'
pati, 16 oktober 2010
Senin, 29 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar