ada sebuah kisah tentang sebuah negeri, yang namanya
disebut dari buyut hingga cicitnya, dalam cerita yang
sama dari jaman ke jaman, tentang pohon yang tumbuh
di jantungnya, berdahan lengan tungkai kokoh, berdaun
kehendak yang luruh silih berganti namun sayang berbuah
mimpi yang asam, kadang getir tak matang, bahkan bergetah
empedu yang pekat, sementara buah nan ranum hilang
tertiup angin yang membawanya ke antah berantah,
cerita tentang sungai yang mengalir dari hulu ke hilir ,
menguap di tengah atau menampung terlalu banyak
keluh derita, menenggelamkan muaranya,
cerita tentang burung unggas yang mematuk tunas
tunas yang baru tumbuh, memuntahkannya di daratan
limbo nan luas, tak bermata angin,
cerita tentang gunung yang menjulang di bawah
permukaan, menyimpan lahar kepahitan yang siap
dilontarkan setinggi pekik camar, yang menggemakan
nya pada lembahlembah berlorong gelap
dalam benakku aku merapal doa yang tergagap
gagap ku tujukkan pada langit : itu bukan negriku,
langit itu diam
pati, 17 agustus 2010
Jumat, 20 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar