harmony

harmony

Minggu, 01 Agustus 2010

ketika langit tak berwarna

Ketika langit
Biru
Dikenakannya baju baju berwarna pelangi, ditaruhnya bintang di kedua matanya, diraihnya aroma embun ganti aroma badannya, disenderkannya mentari di sudut bibirnya, digelarnya karpet puja puji syukur di depan langkahnya

Ketika langit
Kelabu
Digulungnya kembali karpet karpet itu, di taruhnya di gudang jiwa menemani baju berwarna warni, dikenakannya baju hitam sepekat yang mampu dicelupnya dari empedunya yang tercemar, dilemparnya bintang bintang diganti tetesan tertajam hujan yang mendera sungai sungai di dataran pipinya, dipakainya maskara ungu lebam menghias rona wajahnya, aroma embun digantinya dengan aroma kabut duka pekat dan lekat

Ketika langit
Tak berwarna
Maka diapun menjelma serupa wayang
Dalam lakon yang paling absurd

Pati, 31 juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar