harmony

harmony

Jumat, 30 Juli 2010

lelaki dan sasadara

semalaman dipandanginya langit, tiada bosannya,
disesapnya berbatang rokok, dengan asap berbuntal
yang diupayakannya menbentuk kata hatinya : lingkaran
rindu, bentuk hati, atau hanya bentuk bentuk semrawut,
terkadang berjam jam di malam sunyi berdiri mendera angin,
'mengusir keringat' kilahmu, atau bak super hero kau tunggangi
dinginnya fajar berbekal kail dan joran tak tersentuh bengong
memandangi sang dewi malam kembali keperaduan, dan entah
bagaimana seharian romantisme mengalahkan sinisme dalam darahmu
'ah, kau cantik bagai dewi malam, mukamu sebulat rembulan,
alismu menyabit setengah rindu, wajahmu bersinar bak purnama'
atau ketika dasanama sang rembulan menghiasi syair sunyi
dinding dinding kamar : oh, kartika kekasihku, wahai badra nan ayu,
oh sitoresmi pujaanku, duh sasi pemilik hatiku
dan hari ini dengan berbinar, kau berdiri di depanku
'aku telah menikahi rembulan semalam'
tiba tiba langit hanya dipenuhi bintang

pati, 30 juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar