harmony

harmony

Selasa, 06 Juli 2010

plateau

aku terpana....
sejauh mata memandang bahkan hingga titik butamu, hamparan perkebunan
menyisir lereng lereng dan punggung punggung bukit dengan sengkedannya
yang sempurna seakan diiris silet silet raksasa kasat mata. kejayaan upaya
manusia menaklukan dirinya dan alam.
aku tak tau...
haruskah aku bangga sebagai klan manusia diantara bukti karya peluhnya
yang luar biasa ataukah tersenyum miris dibawah tatapan menusuk sang
sindoro-sumbing
aku tertegun...
mari katamu, kita menuju puncak hamparan dewa tempat candi candi
yang seakan terusir dari alammya diantara gembalaan ternak dan masih juga
perkebunan yang menyilet lansekap
aku terusik...
lamat lamat dieng dibawah kakiku menjeritkan luka dan pedihnya, keringat
embun yang mengaliri pembuluh dan kulitnya tak lagi asin namun pekat
oleh pestisida dan fungisida
aku menggigil....
dihempasan dingin dan terik yang menyengat yang tak mampu lagi
kubedakan

dataran tinggi dieng, 27 juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar