harmony

harmony

Selasa, 27 Juli 2010

sebuah kota yang setia mengukir kenangan

entahlah, masa kecilku terhenti
pada ingatan sebuah rok coklat tua
berhias segitiga tapak setrika
yang lupa diangkat
bau gosong
menusuk
tetap sama

berapa lama kau bisa lupakan sebuah kota
tempatmu dibentuk hingga mampu memilih
untuk tetap atau meninggalkannya
gambar gambar masa lalu yang terekam
dinding dinding putih yang diam, yang pernah
dalam suatu kurun berangan angan mengajar anak anak
tetangga tak beralas kaki belajar membaca tulisan
yang digores di dinding itu dengan sebuah arang

ah, sebuah arang yang harus tetap membara
tak peduli lengan kecilmu lelah, matamu perih
oleh keringat yang meluncur turun, dan bau
asap yang tetap menempel di rambutmu walau telah
kau cuci dengan sampo bubuk sachet yang ibu
siapkan di kisi kisi kamar mandi
ayam bakar pesanan tetangga itu harus matang

kota itu telah berubah kini, barangkali karena
sekarang dia harus mengukir kenangan seseorang
yang lain, bukan aku
gang gangnya menyempit bagai gambar gorong gorong
dalam lukisan seorang anak TK yang menggambarkan
saluran pembuangan wc, menyesakkan, semenyesakkan
gambar sebuah rumah berdinding putih
yang memerangkap ketakutan seorang anak :
siapa yang akan menulis dengan arang di dinding itu
jika aku pergi?

pati, 24 juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar