harmony

harmony

Minggu, 18 Juli 2010

sajak ziarah

Sebuah sajak sarat luka, berderet rapi menunggu sapa,
berwajah nyeri, bertangan kurus penuh cakar,
mengendap endap di belakang benakmu, telapak kakinya
yang sempit dan berkapal penuh peta jalan duka,
apakah sajak itu mewakili mata, mulut dan kepalamu?
Sajak mulai merapal dirinya, berbaju kebosanan
ketika kesadaran menjauh, hilang dan lupa berebut
mencari tempat, dan mulai diliriknya mati

Pati, 18 juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar