harmony

harmony

Selasa, 06 Juli 2010

wonosobo

Terlelap sepanjang jalan berbatu dan berlubang yang kau tempuh dalam kesunyian,
membuatku merasa terlempar dan tak tersapa malam. Terjaga pada pagi dalam
teguran angin yang membelaikan dingin di sepanjang lengan dan rasa yang menusuk
nusuk perut.
Kau, selalu saja siap dengan senyummu, membawa sarapan roti bakar yang telah
teriris jarak daiantaranya. Sepertinya mentari leleh diantara selainya yang lengket
dan menyeringai tabah.
Berapa banyak waktu kita duduk bersisian di trotoar pada pagi di kota entah,
memandang orang orang yang entah, berlalu lalang menuju entah, melalukan
entah, untuk entah. Yang kuingat ada waktu ketika kita saling pandang dan
tersenyum seraya berpikir : kita ini sedang apa..? entah...

jadi apa kita tetap akan mencari ketan biru, kue mangkok cangkir, cithak,
mie ongklok, tempe kemul, trasikan dan lapis?
hmmm

wonosobo, 27 juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar