harmony

harmony

Jumat, 30 Juli 2010

requiem kata

kita selalu saja berselisih kata, memang terlalu banyak jalan tikus,
bahkan pagar pun mereka lindas buat lalapan, padahal kata kata
kita tak pernah mengenal tanah, jadi tak pernah kita pendam,
tak pernah mengenal air, hingga hanyut ke hilir atau pinggir pinggir
sungai dan dikail orang orang iseng, tak mengenal angin hingga
terkait layang layang lewat, namun entah mengapa mereka dengan
fasih berkejaran memetakan jalur jalur pelariannya
kata kata kita menjadi serupa mayat, pucat, basi, dingin, kesepian,
dan menyarungkan kafannya sendiri : pengingkaran
aku hanya berharap mereka tak mengganggu kita kelak dengan
berubah menjadi vampir kata yang menyedot darah pengertian
dan menghempaskannya pada kesalahpamahan
ah, kita masih saja berselisih kata yang meluncur dalam kecepatan
angin menjadi ular berkepala dua, beracun dan sungguh berlibido
membenih akar akar pahit dengan waktu panen mendahului musim
sudah saatnya kita menanamkan patok ke jantungnya, dan biar
hati saja yang mengambil alih

pati 28 juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar