harmony

harmony

Selasa, 10 Agustus 2010

pekarangan tak biasanya nampak seindah ini

Boneka beruang lusuh, kembali ada di kaki meja. Kali ini kubiarkan.
Sudah berapa lama kau temani tidur anakku? Terlongong longong
di bangku berlumut, betapa gigihnya ilalang depan rumah, tak peduli
seribu kali dicabut, seribu kali pula dia tumbuh. Pagar yang setia, dan
serakan sandal sepanjang jalan masuk. Ah, kaki anakku telah panjang,
kakiku tenggelam di sandal kodoknya. Dimanakah mereka esok kelak?
Desis detik yang lewat menjadi suara bergemuruh, melaju dengan
gerbong kosong, aku muatannya yang terakhir. Sehelai daun jambu
kering jatuh ke pangkuan. Kubiarkan.Itu aku, anakku hijau berseri
di ujung ujung ranting. Dan seketika itu pekarangan nampak begitu
indah. Aku terima hari ini dulu.

pati, 5 agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar