harmony

harmony

Jumat, 28 Januari 2011

duhai

Bunga tebu, siapa nyana jika esok terbakar api? sedang angin menepikannya, hujan membekapnya, tak urung menjadikannya mempelai embun. Dan puisi mengalun bak resital, sarat romantika perjalanan di lekuk tubuhnya. Duhai, karamkah malam di kelopak bungamu?

( di kejauhan : siapa yang telah membakar ladang?)

pati, 24 januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar