tepat di malam itu
kau kelupas wajah
yang kau kenakan
di bulan bulan hujan
di siang kerontang
yang pernah
bagai pelabuhan setia
di tepian rindu
dan cahaya yang tiba
di pagi yang memilih
tak menjadi dewasa
gigil datang mengoyak
bagai debur yang perlahan
mengikis menghancurkan
tiang tiang dermaga
satu satu patah
dalam lengkingan derak pedih
: kau bukan lelaki
yang menghalau hujan tempo hari
dan aku tak kuasa
membendung tangis itu
di jeritan kekasihmu
pati, 13 januari 2011
Rabu, 19 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar