andai aku bisa berkata
'aku pergi untuk kembali'
tapi kau dan aku tau
aku bukan ombak
hanya kunangkunang semusim
hinggap di kotamu
pati, 20 agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
skip to main |
skip to sidebar
harmony
Facebook Badge
Laman
Mengenai Saya
Pengikut
Arsip Blog
-
▼
2010
(462)
-
▼
September
(50)
- sajak tak berjejak
- panggung
- sajak hitam
- di bawah mendung yang pecah
- kredo september
- sajak hati
- ketika cahaya itu padam
- kepadamu
- sajak pintu
- pekarangan ketika hujan
- suatu pagi ketika cahaya membangunkan hujan dalam ...
- generasi warisan
- nalar yang menjalar
- rebah
- koin
- aku memahamimu
- benak
- tentang saat ini
- bola lampu
- kelak
- doa pada jalan yang bercabang
- panen
- ketika persahabatan sekeping cookies
- tentang arah jalan pulang
- inang itu menyerupai indung
- runcing
- suatu ketika
- laguboti
- tentang waktu yang membeku menurutmu
- ...dan BSA pun meriuh pergi...
- terasing
- ada cerita
- inang, sejenak kusinggah
- bukan kisah pengantar tidur
- luruh
- bahasa diam
- serupa puisi angin
- benalu
- monolog
- /6/
- pameo
- /5/
- kepada paitua ~3~
- kepada paitua ~2~
- kepada paitua ~1~
- /4/
- /3/
- /2/
- /1/
- no katalognya sudah kau simpan?
-
▼
September
(50)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar