harmony

harmony

Sabtu, 25 September 2010

ketika cahaya itu padam

Ada wilayah tak berambu, selapis demi selapis mengirismu. Tak ada yang bisa bedakan kau dan udara tipis, menggantung sama sama rendah. Sebenarnya, apa yang mereka tanam di dadanya? Bintang matikah atau hanya lubang hitam

Ada wilayah tak berdenah, kau bisa petik bintang di pinggir kali, atau membuangnya di sumur terdekat yang kau jumpai.
Betapa kelam mata mata itu, mati. Jangankan hati, kadang kupikir betapa ratanya wajah mereka, tak berhidung, tak bertelinga, hanya dua rongga gelap, tak berdasar.

Kulihat betapa matahari mencacah kulitnya, membenamkannya dalam ilusi dunia tak berneraka.

pati, 24 september 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar