"memang begitu
meja meja itu selalu tersusun begitu"
dan pembicaraan begitu saja berlangsung
pada deretan meja
tanpa melintasi batas antar meja
dari masa ke masa
politik dengan P besar di meja no 4
ekonomi dengan e kecil di selasar tengah
dan pembicaraan kaum pekerja di meja tempatmu duduk
kursi kursi yang senantiasa hangat
diduduki mereka yang selalu enggan beranjak
cangkir cangkir setengah kosong
yang lain, mendingin terabaikan
"memang begitu
meja meja itu selalu tersusun begitu"
sungguh sebuah kantor besar
bagi para pemangkal
perempuan pecandu kopi
menyesap aroma kopi
yang menguar melintasi mejanya yang kosong
"aku pesan segelas teh hangat"
sebab tak ada percakapan
jadi tak perlu kopi
"memang begitu
meja meja itu selalu tersusun begitu"
baru kali ini
perempuan pecandu kopi
merasa sebagai imigran
siantar, 11 september 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar