harmony

harmony

Senin, 19 September 2011

layu

O, daun layu, o daun layu. Siapa mengingat dirimu, selain mereka yang bersegera menyingkirkanmu dari pekarangan? Kekaguman pada hijau mudamu hanyalah sepenggal waktu yang entah. Luruhlah luruh demi mekarnya bunga dan wanginya nektar. Lalu lelah bertabuh pasrah menandai tubuh yang terjuntai, layu.
O, daun layu, o daun layu. Kuningmu bergetar lirih, ketika mereka menyandingkanmu dengan merah bara, mempelaimu dalam upacara api.

pati, 17 maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar