kurujuk puisi lama, puisi cinta, dari yang mendayu, semanis tebu, yang heboh menceracau, hingga yang mengalun dalam senyapnya rindu
tetapi kau hanya berdiri dengan mata penuh frase : 'aku ingin cinta pada kata kata yang berkeriapan di benakmu'
dan kemudian akupun bergirang sangat, bahkan takjub, ya, karena kurancang frase cinta buatmu, bukan bualan atau dongeng :
' kau membuat segalanya baru, bahkan pagi, siang, dan senjaku yang sahaja'
ah, aku hanya merasa seperti itu, hanya itu
pati, 19 maret 2011
Senin, 19 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar