tidak hanya engkau, seakan waktu mendorongmu keluar pintu, tersandung sandung pada pagi yang bahkan masih menggeliat, sedang kita dipaksa berdiri di lutut yang rapuh, menjabarkan gumaman sendiri
tidak hanya engkau, menghayalkan kehangatan di sebalik pintu, selangkah dibelakang, tak kuasa memalingkan wajah, tapi kepemilikan hari telah sedemikian terstempel, dengan kuk yang terasang erat di tengkukmu, entah bahumu lebar atau sempit, dan jalan ke depan menunggu cetakan sapuan langkahmu
barangkali di titik ini, hanya engkau, hanya aku, tapi mestikah kita menyemburkannya membuyarkan pandang?
tidak hanya engkau, sejenak, menyapa angin, pada siapa sua senantiasa tak terelak
pati, 31 maret 2011
Senin, 19 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar