harmony

harmony

Senin, 19 September 2011

gelitik

sesekali menjadi naif di hari yang panjang
bagai lukisan abstrak salah tempat
orang orang serius membaca dan membayangkan
mencoba memahami yang tak terpahami
kecuali mereka melebur merubah warna
menjadi sesuatu yang baru sama seperti lukisan itu

dalam cahaya hari, lukisan itu semakin aneh
terlukis di dalamnya sebatang pohon yang tak menyerupai
pohon, seekor burung yang tak menyerupai burung, sepetak
rumput yang bukan rumput di halaman, sebatang bunga yang
tak menyerupai bunga, lalu orang yang memandangnya mulai
berpikir tentang biru yang lain, ungu yang lain, hijau yang lain

jika ada hal yang membingungkan dari soal tak terpecahkan
adalah menggantung lukisan abstrak yang tak sesuai di ruang manapun

sesekali waktu diberkahi oleh orang orang besar hati,
memandang keanehan dengan takjub, bagai gelitik busa busa
soda di pinggiran gelas yang kerap tersedak dalam hidung
maka sang naif tak merasa menjadi pecundang
walau tak pernah memiliki arah pulang

pati, 31 mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar